Kisah sukses seorang penjual gorengan

Di sebuah desa di pulau jawa, telah di lahirkan seorang anak bernama Jhon. Jhon telah di tinggal ayah tercinta nya semenjak dia duduk di SMA kelas 1, saat itu jhon sangat terpukul dengan kepergian bapak nya. karena Jhon merpakan kakak tertua dari 3 bersaudara. dan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga biasa.

Beberapa minggu setelah kepergian bapaknya, ibu Jhon berusaha bangkit dari kesedihan. ibu Siti nama panggilannya. ibu siti berusaha mengais rejeki dengan menjual gorengan. tekad dari ibu siti adalah ingin meneruskan cita-cita almarhum suami tercintanya yaitu ingin menyekolahkan anak-anaknya sampai menjadi sarjana semua.

Tiap hari ibu siti bangun jam tiga pagi untuk menyiapkan sarapan bagi ketiga anak nya yang masih sekolah. setelah subuh, biasanya sarapan anak-anak sudah siap dan ibu siti berusaha membangunkan ketiga anaknya untuk menunaikan sholat subuh. setelah sholat subuh dan semua anak-anak nya terbangun dari tidur anak-anak nya sibuk dengan persiapan kesekolah. ibu siti melanjutkan untuk menyiapkan barang dagangan nya, yaitu menyiapkan gorengan.

Setelah anak-anak siap untuk berangkat sekolah, ibu siti membagikan uang saku ke masing-masing anaknya. setelah anak-anak pergi ke sekolah. biasanya ibu siti menggelar barang dagangan nya di depan rumah. sepulang sekolah Jhon biasanya membantu ibunya untuk memasarkan gorengan ibu nya ke tetangga-tetangga nya. alkhamdulillah pada hari itu Jhon membawa 100 gorengan sisa hasil penjualan ibu nya di rumah, habis terjual. pada hari itu Jhon sangat senang sekali bisa membantu ibu nya. sesampainya di rumah Jhon mengusulkan ke ibunda tercinta nya untuk membawa barang dagangan nya ke sekolah nya. dan ibu nya menyambut gembira niat Jhon tersebut.

Besok paginya Jhon , membawa barang dagangan nya ke sekolahnya. saat istirahat, jhon berusaha untuk keliling ke temen-temennya yang sedang istirahat. alkhamdulillah pada hari itu, Jhon membawa gorengan sebanyak 100 habis terjual. pulang sekolah Jhon sangat bergembira sekali, sesampai nya di rumah Jhon sambil tersenyum lebar ngomong ke ibu nya, "Bu, alkhamdulillah barang dagangan hari ini telah habis terjual". ibunya juga membalas dengan "alkhandulillah akhirnya habis juga Jhon, gorengan ibu hari ini habis terjual lagi".

Setelah beberapa tahun, Jhon waktunya masuk kuliah. dan Jhon memutuskan untuk kuliah di kampus yang tidak jauh dari rumah nya, tujuan untuk kuliah di sana adalah selain Jhon kuliah jhon juga bisa membantu ibunya untuk berjualan. seperti kebiasaan pada waktu sekolah, setiap hari Jhon membawa barang dangangan ibunya ke sekolah.

Setelah beberapa tahun berjalan, akhirnya Jhon telah lulus kuliah dengan nilai yang sangat memuaskan, Jhon dan ibunya sangat senang sekali. sambil mencari lowongan pekerjaan, jhon sekarang membawantu ibu nya untuk menjual gorengan ibunya di depan kampus tempat jhon menyelesaikan kuliah nya itu. setelah beberapa bulan berjalan akhirnya jhon mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan besar yang ada di kalimantan. pada hari itu Jhon langsung memutuskan untuk pulang kerumah dan secepatnya memberikan kabar gembira ini ke ibunda tercinta nya.

Alkhamdulillah, ibunya sangat senang sekali mendengar berita itu. besoknya Jhon langung berangkat ke kalimantan untuk mulai bekerja, dengan penuh kesedihan Jhon berangkat dengan meneteskan air mata, karena jhon saat ini tidak bisa lagi membantu ibunya menjual gorengannya.

beberapa bulan kemudian setelah Jhon bekerja, ibunya memutuskan untuk berjualan keliling, karena gorengan yang di depan rumahnya mulai sepi. tanpa sepengetahuan Jhon tiap hari ibunya berkeliling desa untuk menjual gorengannya.

di akhir bulan, biasanya Jhon tiap bulan mengirimkan amplop kepada ibunya yang berisi uang untuk biaya sekolah adiknya yang masih kuliah dan SMA itu, dan tanpa sepengetahuan Jhon juga ternyata uang hasil pemberian Jhon untuk biaya kuliah adik nya tersebut, telah di simpan rapi di sebuah lemari. setelah beberapa tahun akhirnya adik nya di terima bekerja di Jakarta, dan tidak lama kemudian adik yang satunya juga di terima kerja di Jogjakarta.

seperti kebiasaan Jhon sebelumnya, Jhon selalu mengingatkan adik-adiknya untuk menyisihkan uang nya untuk ibu tercinta mereka. setelah ketiga anaknya lulus kuliah dan bekerja, ibu Jhon tetep jualan gorengan, meskipun semua anaknya melarangnya. namun kali ini ibu nya hanya berjualan di depan rumahnya.

Saat ini ibu Jhon tinggal sendiri di rumah itu, satu tahun kemudian ibu siti sakit dan harus di rawat di rumah sakit. Jhon beserta dik-adiknya memnutuskan untuk gantian menjenguk ibunya yang sedang sakit itu. setelah beberapa minggu di rumah sakit, akhirnya ibu siti meninggal dunia, Jhon beserta adik-adiknya sangat terpukul sekali mendengar kabar itu. dan setelah mengantarkan ibunya untuk yang terakhir kalinya, jhon berkumpul dengan semua adik-adiknya di rumah ibunya itu.

beberapa hari kemudian, Jhon beserta adik-adiknya membersihkan kamar tidur ibunya yang sudah beberapa hari di tinggal ibunya tersebut. Jhon dan adik-adiknya berusaha untuk mengeluarkan semua barang yang ada di kamar tersebut, karen jhon menginginkan untuk di cat ulang tembok kamar ibunya yang sudah lama tidak di cat tersebut. saat mengeluarkan semua barang-barang ibunya tersebut jhon menemukan lemari dari kayu yang terkunci rapat itu. Jhon beserta adiknya memutuskan untuk membongkarnya, Jhon dan adik-adiknya merasa tersentak saat di temukannya amplop-amplop yang tertata dengan rapi di lemari tersebut. setelah di bongkar, Ternyata amplop-amplop tersebut merupakan uang yang di kumpulkannya dari uang kiriman bulanan dari Jhon dan adik-adiknya tersebut. melihat hal itu Jhon dan adik-adiknya makin sedih karena selama ini ibu tercintanya bener-bener ikhlas dalam membesarkan anak-anaknya dan tanpa mengharapkan apapun dari anak-anaknya.
Jhon dan adik-adiknya akhirnya memutuskan untuk menyumbangkan uang tersebut ke sebuah masjid.

Tentang blog

ini adalah kumpulan karangan bebas,
nama dan cerita di blog ini adalah fiktif semata, mohon maaf jika ada kesamaan nama.